SALAFUSH SHOLIH
Yang Dimaksud dengan Salafush Shalih
a. Etimologi (secara bahasa):
Ibnul Faris berkata, “Huruf sin, lam, dan fa’ adalah pokok yang menunjukkan ‘makna terdahulu’. Termasuk salaf dalam hal ini adalah ‘orang-orang yang telah lampau’, dan arti dari ‘al-qoumu as-salaafu’ artinya mereka yang telah terdahulu.” (Mu’jam Maqayisil Lughah: 3/95)
b. Terminologi (secara istilah)
Ada beberapa pendapat dari para ulama dalam mengartikan istilah “Salaf” dan terhadap siapa kata itu sesuai untuk diberikan. Pendapat tersebut terbagi menjadi 4 perkataan :
Di antara para ulama ada yang membatasi makna Salaf yaitu hanya para Sahabat Nabi saja.
Di antara mereka ada juga yang berpendapat bahwa Salaf adalah para Sahabat Nabi dan Tabi’in (orang yang berguru kepada Sahabat).
Dan di antara mereka ada juga yang berkata bahwa Salaf adalah mereka adalah para Sahabat Nabi, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. (Luzumul Jama’ah (hal: 276-277)). Dan pendapat yang benar dan masyhur, yang mana sebagian besar ulama ahlussunnah berpendapat adalah pendapat ketiga ini.
Yang dimaksud Salaf dari sisi waktu adalah masa utama selama tiga kurun waktu/periode yang telah diberi persaksian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka itulah yang berada di tiga kurun/periode, yaitu para sahabat, Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
«خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ»
Artinya,“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya.” (HR. Bukhari (2652), Muslim (2533))
Maka dari itu, setiap orang yang mengikuti jalan mereka, dan menempuh sesuai manhaj/metode mereka, maka dia termasuk salafi, karena menisbahkan/menyandarkan kepada mereka.
Dalil-dalil Yang Menunjukkan Wajibnya Mengikuti Salafush Shalih
a. Dalil Dari Al Qur’anul Karim
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya, “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran bainya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” [An-Nisa : 115]
Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,
وَالسَّابِقُونَ الأوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya, “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah : 100)
Allah mengancam dengan siksaaan neraka jahannam bagi siapa yang mengikuti jalan selain jalan Salafush Shalih, dan Allah berjanji dengan surga dan keridhaan-Nya bagi siapa yang mengikuti jalan mereka.
b. Dalil Dari As-Sunnah
1. Hadits Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam telah bersabda,
خَيْرُ أُمَّتِي قَرْنِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ إِنَّ بَعْدَكُمْ قَوْمًا يَشْهَدُونَ وَلاَ يُسْتَشْهَدُونَ ، وَيَخُونُونَ وَلاَ يُؤْتَمَنُونَ، وَيَنْذُرُونَ وَلاَ يَفُونَ، وَيَظْهَرُ فِيهِمُ السِّمَنُ
“Sebaik-baik manusia adalah yang hidup pada masaku, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian manusia yang hidup pada masa berikutnya, kemudian akan datang suatu kaum persaksian salah seorang dari mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului persaksiannya.” (HR Bukhari 3650, Muslim 2533)
2. Kemudian dalam hadits yang lain, ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tentang hadits iftiraq (akan terpecahnya umat ini menjadi 73 golongan), beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ألا إن من قبلكم من أهل الكتاب افترقوا على ثنتين وسبعين ملة، وإن هذه الملة ستفترق على ثلاث وسبعين، ثنتان وسبعون في النار، وواحدة في الجنة، وهي الجماعة
Artinya, “Ketahuilah, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu dari Ahlul Kitab telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Sesungguhnya (ummat) agama ini (Islam) akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua golongan tempatnya di dalam Neraka dan hanya satu golongan di dalam Surga, yaitu al-Jama’ah.”
(Shahih, HR. Abu Dawud no. 4597, Ahmad IV/102, al-Hakim I/128, ad-Darimi II/241, al-Ajurri dalam asy-Syarii’ah, al-Lalikai dalam as-Sunnah I/113 no. 150. Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi dari Mu’a-wiyah bin Abi Sufyan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan hadits ini shahih masyhur. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani. Lihat Silsilatul Ahaadiits ash-Shahiihah no. 203-204)
Dalam riwayat lain disebutkan:
ما أنا عليه وأصحابي
Artinya, “Semua golongan tersebut tempatnya di Neraka, kecuali satu yaitu yang aku dan para Sahabatku berjalan di atasnya.” (Hasan, HR. At-Tirmidzi no. 2641 dan al-Hakim I/129 dari Sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr, dan dihasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiihul Jaami’ no. 5343)
Hadits iftiraq tersebut juga menunjukkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, semua binasa kecuali satu golongan, yaitu yang mengikuti apa yang telah dilaksanakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabatnya Radhiyallahu anhum. Jadi, jalan selamat itu hanya satu, yaitu mengikuti Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (para Sahabat).
3. Hadits panjang dari Irbad bin Sariyah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عُضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ»
Artinya:
“Barang siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku maka ia akan melihat perselisihan yang banyak, oleh sebab itu wajib bagi kalian berpegang dengan sunnahku dan Sunnah Khulafaaur Rasyidin (para khalifah) yang mendapat petunjuk sepeninggalku, pegang teguh Sunnah itu, dan gigitlah dia dengan geraham-geraham, dan hendaklah kalian hati-hati dari perkara-perkara baru (dalam agama) karena sesungguhnya setiap perkara baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat” (Shahih, HR. Abu Daud 4607, Tirmidzi 2676, dishahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ 1184, 2549)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan kepada ummat agar mengikuti sunnah beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam dan sunnah para Khualafaur Rasyidin yang hidup sepeninggal beliau disaat terjadi perpecahan dan perselisihan.
c. Dari perkataan Salafush Shalih
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, ia berkata,
“اِتَّبِعُوا وَلَا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ”
Artinya, “Ikutilah dan janganlah berbuat bid’ah, sungguh kalian telah dicukupi.” (Al-Bida’ Wan Nahyu Anha hal. 13)
Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu, juga pernah berkata,
مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مُسْتَنًّا فَلْيَسْتَنَّ بِمَنْ قَدْ مَاتَ، فَإِنَّ الْحَيَّ لَا تُؤْمَنُ عَلَيْهِ الْفِتْنَةُ، أُولَئِكَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانُوا أَفْضَلَ هَذِهِ الْأُمَّةِ، أَبَرَّهَا قُلُوبًا، وَأَعْمَقَهَا عِلْمًا وَأَقَلَّهَا تَكَلُّفًا، قَوْمٌ اخْتَارَهُمُ اللَّهُ لِصُحْبَةِ نَبِيِّهِ وَإِقَامَةِ دِينِهِ، فَاعْرَفُوا لَهُمْ فَضْلَهُمْ، وَاتَّبِعُوهُمْ فِي آثَارِهِمْ، وَتَمَسَّكُوا بِمَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ أَخْلَاقِهِمْ وَدِينِهِمْ، فَإِنَّهُمْ كَانُوا عَلَى الْهَدْيِ الْمُسْتَقِيمِ.
Artinya, “Barang siapa di antara kalian ingin mncontoh, maka hendaklah mencontoh orang yang telah wafat, yaitu para Shahabat Rasulullah, karena orang yang masih hidup tidak akan aman dari fitnah, Adapun mereka yang telah wafat, merekalah para Sahabat Rasulullah, mereka adalah ummat yang terbaik saat itu, mereka paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling baik keadaannya. Mereka adalah kaum yang dipilih Allah untuk menemani NabiNya, dan menegakkan agamaNya, maka kenalilah keutamaan mereka, dan ikutilah jejak mereka, karena sesungguhnya mereka berada di atas jalan yang lurus.” (Jami’ul Bayan Al-ilmi Wa Fadhlihi 2/97)
Imam Al Auza’i rahimahullah berkata,
“العلم ما جاء عن أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم، فما كان غير ذلك فليس بعلم”
Artinya, “Sebarkan dirimu di atas sunnah, dan berhentilah engkau dimana kaum itu berhenti (yaitu para Shahabat Nabi), dan katakanlah dengan apa yang dikatakan mereka, dan tahanlah (dirimu) dari apa yang mereka menahan diri darinya, dan tempuhlah jalan Salafush Shalihmu (para pendahulumu yang shalih), karena sesungguhnya apa yang engkau leluasa (melakukannya) leluasa pula bagi mereka.” (Jami’ul Bayan Al-ilmi Wa Fadhlihi 2/29)
Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa membimbing kita untuk mengikuti manhaj salaf di dalam memahami dienul Islam ini, mengamalkannya dan berteguh diri di atasnya, sehingga bertemu dengan-Nya dalam keadaan husnul khatimah. Amin yaa Rabbal ‘Alamin.
Penulis: Lilik Ibadurrohman
Muraja’ah: Ust. Suhuf Subhan, M.Pd.I
www.elkamilcentre.blogspot.com
Silahkan tinggalkan komentar sahabat... Batalkan balasan
Kumplan Artikel
- UMROH RAMADHAN 2020
- Umroh Bareng Dmasiv
- Paket Umroh Bareng Bang Madit Musyawaroh
- UAS dukung PKS dan PAN
- Viral!!! Akibat Asap Roko Diacara Aqiqah, Akhirnya bayi ini meninggal
- Gagal Paham Tentang Hutang Piutang
- Cek Jamaah Umroh
- Sodaqoh Makan Malam Santri Tahfidz Quran Tunanetra
- Ciri Orang Beriman : Berkata Baik Atau Diam
- Viral Banyak Musisi Hijrah
- BUKAN SALAH BINATANG
- MUSIBAH ADALAH KEBAHAGIAAN
- Sejarah Hijir Ismail
- UMROH RAMADHAN MURAH 2018
- UMROH PLUS MESIR 2018 MURAH
- UMROH QUANTUM HEALING
- UMROH PLUS AQSO
- UMROH RUQYAH 2018 – 2019
- UMROH RAMADHAN ARBAIN
Pengunjung Minggu Ini
- 78.325 Orang
Media Chat
Tidak ada gambar Instagram yang ditemukan.
Hours & Info
Dinner: M-Th 5pm - 11pm, Fri-Sat:5pm - 1am
Kategori
- 'AMALIYAH (51)
- Agenda DIM (1)
- Al-qur'an (5)
- BERITA (47)
- Hadist (4)
- Haji 2017 – 2018 (12)
- Heboh (10)
- Kisah Sahabat Rasulullah (4)
- Nasihat Rasulullah (4)
- NASIHAT UTK KITA (49)
- Pendidikan anak muslim (17)
- Puisi (3)
- Sejarah (2)
- Sosial (7)
- Terbaru (71)
- Teroris (4)
- Tip Muslim Sehat (29)
- TRIK MUSLIM SEJATI (48)
- Umrah 2018 (18)
- Umroh (14)
- Uncategorized (26)
- undangan (30)
PENGUNJUNG :
- 78.325 Pengunjung Hari Ini
Arsip
- November 2019 (1)
- September 2019 (2)
- Maret 2019 (1)
- September 2018 (1)
- Mei 2018 (1)
- April 2018 (1)
- Maret 2018 (2)
- Februari 2018 (3)
- Januari 2018 (6)
- Desember 2017 (8)
- November 2017 (3)
- Juli 2017 (6)
- Mei 2017 (3)
- Maret 2017 (1)
- Februari 2017 (3)
- Januari 2017 (5)
- Desember 2016 (1)
- November 2016 (1)
- September 2016 (4)
- Mei 2016 (1)
- April 2016 (2)
- Maret 2016 (3)
- Januari 2016 (1)
- Juli 2015 (1)
- Juni 2015 (1)
- Mei 2015 (1)
- Februari 2015 (1)
- Januari 2015 (2)
- Desember 2014 (1)
- Oktober 2014 (2)
- September 2014 (2)
- Agustus 2014 (1)
- Juli 2014 (4)
- Juni 2014 (1)
- Mei 2014 (2)
- April 2014 (3)
- Maret 2014 (2)
- Januari 2014 (1)
- Desember 2013 (2)
- September 2013 (2)
- Agustus 2013 (2)
- Juni 2013 (1)
- Mei 2013 (1)
- Februari 2013 (2)
- Januari 2013 (3)
- Desember 2012 (2)
- Oktober 2012 (2)
- September 2012 (6)
- Agustus 2012 (4)
- Juli 2012 (8)
- Mei 2012 (1)
- April 2012 (2)
- Februari 2012 (17)
- Januari 2012 (3)
Insya Allah..
Thank. 🙂
SukaSuka